Showing posts with label Tips Asuransi. Show all posts
Showing posts with label Tips Asuransi. Show all posts

Thursday, 28 February 2013

TIPS MEMILIH ASURANSI MOBIL TERBARU

All About Insurance TIPS MEMILIH ASURANSI MOBIL TERBARU
Kini semakin banyak produk asuransi mobil yang ditawarkan. Oleh sebab itu, prinsip teliti sebelum membeli, perlu diterapkan, agar tak menyesal di kemudian hari. Sebelum memutuskan untuk memilih satu dari sekian produk asuransi mobil yang ditawarkan :
  1. Tentukan jenis perlindungan asuransi yang diinginkan. Perlindungan secara menyeluruh (All Risk) memberi proteksi yang paling baik, tapi Anda perlu memperhitungkan sisi ekonomisnya.
  2. Jangan terpaku pada besar kecilnya premi yang harus dibayar. Lihat kredibilitas perusahaan tersebut, terutama dari segi pelayanan, penanganan klaim dan kemampuan keuangannya.
  3. Banyak perusahaan asuransi yang kredibel dan bonafid, walau tanpa dukungan perusahaan re-asuransi. Namun tak ada salahnya mencari tahu track record perusahaan re-asuransi (bila ada).
  4. Apakah perusahaan itu memberi benefit tambahan, seperti pelayanan klaim 24 jam, derek gratis, jaminan proses klaim 24 jam, dll?
  5. Ada baiknya Anda melihat jaringan bengkel rekanan perusahaan itu. Berapa jumlahnya, dimana lokasinya dan bagaimana kualitas bengkel-bengkel tersebut.
  6. Pahami betul apasaja hak dan kewajiban Anda. Apa yang boleh Anda lakukan dan apa yang tidak. Apakah ada pengecualian dalam kontrak polis, apa untung ruginya bagi Anda? (*)


Sumber

Tips dan Ide untuk Pemegang Polis Asuransi Terbaru

All About Insurance Tips dan Ide untuk Pemegang Polis Asuransi
Begitu banyak penawaran asuransi, tidak semua sesuai dengan kebutuhan masing-masing orang. Kejelian harus selalu diasah untuk mengikuti perkembangan yang ada di sekitar, sekaligus juga menganalisa kebutuhan pribadi akan asuransi. Berikut di bawah ini adalah tips-tips yang dapat menjadi masukan sebelum mengantongi suatu polis asuransi:
  1. Teliti sebelum membeli. Membandingkan premi yang satu dengan yang lainnya jelas tidak mudah, menyita waktu dan menguras energi. Tapi tetap saja, Anda harus seksama mengamati sejumlah pilihan. Penerbit asuransi yang berbeda menyediakan jangkauan kover berbeda, dengan premi berbeda pula. Premi bisa juga ditetapkan berbeda lantaran skor kredit, usia, jenis kelamin, dan status pernikahan.
  2. Polis asuransi adalah kontrak–perjanjian apa pun dengan agen asuransi tidak bisa dipaksakan kecuali tertulis. Mintalah kesempatan untuk membaca kover dan manfaat; kalau tidak tertulis, berarti asuransi itu tidak eksis.
  3. Polis dengan premi terendah belum tentu yang terbaik nilainya. Yang terbaik adalah polis dengan paling banyak manfaat relevan.
  4. Patut pula dicatat: Pembatasan apa pun yang disebutkan dalam polis akan membatasi klaim Anda nantinya. Bacalah seteliti mungkin seluruh ketentuan dalam polis serta jadwal kover dan manfaatnya.
  5. Biarkan penerbit asuransi yang menanggung risiko kerugian, bukan Anda. Pastikan penanggung itu institusi yang memang bisa diandalkan. Amati catatan klaim dan stabilitasnya. Pernahkah terjadi isu-isu di masa lalu yang perlu Anda waspadai?
  6. Ada harga untuk asuransi, tapi tanpa asuransi bisa-bisa Anda membayar lebih mahal. Anda bisa menghemat uang untuk asuransi dengan beragam langkah praktis, tapi menolak membelinya sama sekali bukan pilihan. Untuk asuransi kesehatan, polis paling fleksibel bisa jadi berpremi paling mahal. Polis lebih murah biasanya mengharuskan Anda menggunakan jaringan rumah sakit dan dokter tertentu.
  7. Tanpa kover memadai, Anda merugi. Saat mengajukan klaim, jumlah yang diasuransikan adalah jumlah uang yang akan Anda terima. Pastikan kover Anda memadai. Asuransi rumah, misalnya, semestinya mengkover biaya akomodasi temporer dan pembangunan kembali, kalau-kalau rumah Anda hancur.
  8. Untuk pasutri, satu atau dua? Kalau Anda dan pasangan Anda sama-sama punya asuransi, hitung ulang kover dan preminya. Mana yang lebih murah: Membayar untuk Anda dan pasangan secara terpisah, ataukah cukup menanggung salah seorang saja?
  9. Cari keringanan pajak. Beberapa negara menawarkan pengembalian pajak untuk polis asuransi jiwa demi mendorong warganya membeli asuransi berkover dasar. Cari tahu, dengan premi yang Anda bayarkan, mungkinkah Anda menerima diskon pajak itu?
  10. Ungkapkan sejujurnya. Menutup-nutupi sejumlah fakta demi premi lebih murah bukan ide bagus. Penerbit asuransi pasti menyelidiki segalanya sebelum membayarkan manfaat Anda.
  11. Simpan dokumen polis asuransi di tempat aman sehingga Anda bisa dengan mudah menemukannya saat butuh mengajukan klaim atau mengecek kover.


sumber

TIPS MEMILIH ASURANSI KENDARAAN TERBARU

All About InsuranceTIPS MEMILIH ASURANSI KENDARAAN
Memilih asuransi kendaraan memang tidak gampang. Apalagi di tengah-tengah persaingan yang ketat dewasa ini. Hampir semua perusahaan asuransi memiliki produk asuransi kendaraan. Tinggal calon nasabah memilih yang mana yang layak diambil. Untuk itu di bawah ini kami sajikan beberapa kriteria agar tidak salah pilih:
  1. Calon nasabah jangan terpaku pada tarif premi murah. Sebab, dalam persaingan dewasa ini, banyak perusahaan asuransi yang banting harga, menawarkan tarif premi murah. Padahal belum tentu ada jaminan pelayanan.
  2. Lihat paket asuransi yang ditawarkan. Misalnya luas jaminan sampai seberapa banyak. Sebab, luas jaminan ini harus disesuaikan dengan keinginan dan kemampuan calon nasabah.
  3. Lihat pula jaringan dari perusahaan asuransi yang bersangkutan. Misalnya berapa banyak punya kantor cabang atau berapa banyak punya bengkel rekanan, sehingga begitu ada klaim tidak menunggu lama guna memperbaiki kendaraan atau melaporkan kendaraan yang hilang.
  4. Bisa ditanyakan lebih dahulu kemudahan, fasilitas atau nilai tambah apa yang bisa diperoleh bila membeli polis di perusahaan itu. Misalnya, apakah ada mobil derek, mobil pengganti atau hotline service, jasa montir, mobil ambulans dan lain sebagainya. Dan, yang tak kalah pentingnya adalah kemudahan untuk melakukan perubahan-perubahan serta kemudahan dalam bertanya.
  5. Perlu dipertimbangkan pula bonafiditas perusahaan asuransinya. Jangan sampai begitu ada klaim, bengkel rekanan pun tidak punya. Sebab, banyak perusahaan asuransi mengklaim mereka adalah yang terbaik. Padahal kondisi keuangannya sudah sangat parah.
Selain yang tersebut di atas, masih ada beberapa faktor yang seharusnya dipertimbangkan dalam proses memilih suatu perusahaan asuransi termasuk dalam memilih produk. Hal yang perlu diingat bahwa dalam memilih perusahaan asuransi swasta, maka yang harus dipertimbangkan secara umum adalah tiga faktor.

Pertama, kekuatan keuangan (security). Kedua, jasa (service). Dan ketiga, biaya atau beban. Kekuatan keuangan asuransi menyangkut kemampuan keuangan perusahaan tersebut untuk memenuhi janjinya jika keadaan membutuhkan. Hal ini penting diketahui, karena tidak sedikit perusahaan asuransi yang tampak di luarnya mentereng. Misalnya gedungnya bertingkat, kendaraan direksinya bagus-bagus. Tetapi tatkala terjadi klaim dari nasabah, perusahaan tersebut tidak mampu membayar.

Dalam menilai kekuatan keuangan ini ada beberapa tolok ukur yang perlu diperhatikan.
  • Aset dan liabilitasnya. Ini bisa dilihat dari laporan neraca keuangan yang diumumkan di koran. Lihat juga, apakah investasinya ditanam pada current atau longterm. Dari segi liabilitas (kemampuan melunasi kewajiban) akan terlihat di neraca, bagaimana utangnya pada reasuradur, bagaimana dia memenuhi kewajiban membayar klaim, dan lain sebagainya.
  • Indikator liabilitas antara lain net equity (modal sendiri) dibagi `net premi` (premi bersih) minimal 50%. Modal sendiri dibagi `gross premi` (premi kotor) minimal 20%. Batas tingkat solvabilitasnya, yang terlihat dari modal sendiri dibagi premi bersih minimal 10% dan dana investasi dibagi cadangan teknik minimal 100%.
  • Underwriting Policy. Di neraca dan laporan tahunan akan terlihat bahwa asuransinya masih untung, atau mengalami pertumbuhan laba. Ini berarti underwiting policy-nya bagus.
  • Underwriter-nya. Asuransinya memiliki tenaga-tenaga yang berkualitas atau tidak. Itu diketahui dari profil perusahaan yang memuat para underwriter-nya.
Jasa (service) merupakan cermin sejauh mana sumber daya manusia di perusahaan tersebut berkualitas atau tidak. Apalagi, perusahaan asuransi adalah menjual jasa, maka layanan prima merupakan kunci utama. Misalnya, sejauh mana kecepatan pelayanan baik dalam menerbitkan polis apalagi dalam pembayaran santunan atau klaim.
Selain itu, soal pelayanan sebenarnya bisa dirasakan sendiri oleh nasabah. Apakah perusahaan asuransi ini sudah betul-betul memberikan pelayanan terbaik buat nasabahnya.

Dalam hubungan ini perlu juga dipertanyakan, apakah perusahaan asuransi ini mereasuransikan pada reasuransi yang keamanannya kelas satu. Ini bisa dilihat dari laporan tahunannya. Hal ini penting diperhatikan, karena bila perusahaan tersebut tidak di-back-up oleh reasuransi, besar kemungkinan perusahaan tersebut bersifat spekulatif dalam menerima premi.

Masalah biaya adalah seberapa besar biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi dalam operasionalnya. Kalau lebih besar biaya dibanding pemasukan, maka jelas perusahaan tersebut tidak efisien. Kalau sudah tidak efisien, maka ujung-ujungnya akan mengalami kerugian. Dan, kalau terus-menerus rugi, pasti tidak sehat.

Dalam hubungan ini bisa juga dilihat harga preminya. Bandingkan harga premi asuransi yang sama dengan asuransi yang lain. Mana yang kualitasnya betul-betul baik.

Dewasa ini pemerintah sudah menentukan salah satu tolok ukur kesehatan asuransi (bukan satu-satunya) yaitu melalui mekanime RBC (Risk Base Caital). Kalau angka RBC-nya besar, ini berarti perusahaan tersebut dinilai dalam kondisi baik. Tetapi kita tidak boleh terpaku semata-mata dengan angka RBC. Sebab, bisa pula terjadi perusahaan besar yang sedang melakukan ekspansi besar-besaran seperti membuka banyak kantor cabang, maka angka RBC-nya pasti akan kecil.
Sebaliknya, ada perusahaan asuransi yang kecil tetapi tidak pernah melakukan ekspansi, maka angka RBC-nya mungkin jauh lebih besar.

Jadi, angka RBC tidak bisa dijadikan sebagai satu-satunya ukuran, apakah perusahaan asuransi itu sehat atau tidak.

Dalam hal ini yang juga patut diperhatikan adalah kinerja perusahaan tersebut dalam dua atau tiga tahun terakhir. Seberapa besar keuntungan yang diperoleh tiap tahun, berapa besar premi bruto yang mereka terima tiap tahun, seberapa besar penambahan modal dan aset setiap tahun.

Dan, yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana perilaku manajemen perusahaan tersebut selama ini. Adakah manajemen perusahaan itu selama ini ingkar janji? Pernahkah manajemen perusahaan ini mengalami wanprestasi dan lain sebagainya.
sumber